Kamis, 12 November 2009

RIWAYAT RINGAKAS PENERJEMAH

HADITS- HADITS RIWAYAT IMAM SYAFI’IE

Alifuddin el Islamy, nama kecilnya; Sim Song Thian, adalah putra kedua dari sebelas bersaudara yang dilahirkan dari satu ayah dan dua ibu. Abangnya satu ayah dari ibu yang berbeda, karena ibu abangnya itu meniggal sewaktu melahirkan abangnya itu. Jadi, Alifuddin adalah putra sulung dari ibunya, yang menikah dengan ayahnya yang telah duda. Adik- adiknya berjumlah 9 (sembilan) orang, sebanyak 5 (lima) orang laki- laki dan 4 (empat) orang perempuan. Dan dari sebelas bersaudara itu, hanya 3 (tiga) orang yang akhirnya memeluk agama islam.

Dilahirkan di Sungai Buluh, sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Jarak desa ini dari Ibukota Propinsi, yaitu; Kota Medan adalah 50 Km. Alifuddin dilahirkan pada hari Jum’at pagi, tanggal 18 Mei 1951. Pendidikannya yang pertama, adalah di sekolah ‘Cunghua Sieksiau’ (Sekolah Rendah Cina) di desanya itu. Ia sekolah disini hingga kelas 5 (lima), karena pada tahun 1960, sekolah jenis ini ditutup. Dan Alifuddin pindah ke SR (Sekolah Rakyat) Negeri saat itu, di Perkebunan Tanah Raja. Karena waktu itu, ayahnya membuka usaha kedai ransom untuk para pegawai PNP V Tanah Raja. Tamat dari SR Alifuddin melanjutkan ke SMPN Perbaungan, yang terletak di persimpangan Perbaungan menuju Pantai Cermin. Selesai dari SMPN ini, Alifuddin melanjutkan ke SMAN Lubuk Pakam (sekarang Ibukota Kabupaten Deli Serdang). Tetapi ia sekolah disini hanya sampai kelas II. Alifuddin terpaksa drop-out, karena orang tuanya tidak lagi mampu membiayainya untuk bersekolah (kedai orang tuanya ditutup oleh Perusahaan Perkebunan).

Pada tahun 1969 awal, Alifuddin memeperoleh hidayah Allah SWT dan memeluk agama Islam. Ia disyahadatkan oleh Ustadz Hasan Basri di Mesjid Taqwa Lubuk Pakam, pada hari Kamis, 3 April 1969. Tahun 1970, ia bertolak ke Sumatra Barat untuk belajar agama di Bukit Tinggi dan Padang Panjang. Ia meneruskan sekolahnya di SP.IAIN (Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri) Padang Panjang, dan lulus dari sana pada tahun 1972. Setelah itu, ia kuliah di Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol, juga di kota gerimis itu. Tahun 1974, ia menikah, dan tidak lama setelah itu ia memperoleh pekerjaan di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Maka bersama istrinya ia pindah dan menetap di Palembang pada akhir bulan Desember 1974. Ia bekerja di pabrik pupuk itu sebagai pembina kerohanian. Alifuddin meneruskan pendidikan agamanya di kota empek- empek itu, dan akhirnya pada tahun 1983, ia menyelesaikan pendidikan kesarjanaannya di Fakultas Ushuluddin IAIN Raden Fatah, dan ia memeperoleh gelar Doktorandus.

Tahun 1985 akhir, Alifuddin pindah dan menetap di Ibukota Negara Jakarta. Dan sekarang ia sibuk menjadi penceramah undangan. Ia tidak hanya berceramah di dalam negeri, tetapi juga sering memeperoleh undangan ke luar negeri, antara lain ke Negara- Negara Asean, seperti: Singapura, Malasia, dan Brunei Darussalam. Juga ke Cina, India, Jepang, ke Benua Australia, Benua Amerika, dan Eropah.

Di samping memeberi ceramah, Alifuddin juga sempat menulis puluhan buku, mulai dari buku biografinya sendiri (Mengapa Aku memilih Islam). Juga beberapa buku lain, baik yang ia karang sendiri maupun yang ia terjemahkan dari buku bahasa arab, seperti buku yang ia terjemahkan dari buku; Musnad Al-Imam Asy-Syafi’I. Dan beberapa buku lain, yaitu; Cara Sholat Nabi s.a.w. (Shifah Sholah An-Nabiy s.a.w. minat-takbir ilat-taslim ka-annaka taraha). Pokok- Pokok Ajaran Islam (Ushul Ad-Din Al-Islamy). Luruskan Tauhid dengan Qur’an dan Sunnah Nabi (Khudz ‘Aqidatakaminal-kitabi was-sunnati ash-shohihah). Dasar- Dasar Hukum Islam (‘Umdatul-Ahkam). Buku yang ia karang sendiri; BELAJAR SENDIRI, Satu Minggu dapat Membaca Al-Qur’an. Suka Duka Jadi Ustadz. Yang Unik, Yang Lucu, dan Yang Mengharukan (Kisah- Kisah Muslim Tionghoa Indonesia). Cara dan Do’a dalam Sholat. Masalah Sholat Tarawih. 91 Wasiat Allah SWT untuk Orang Mukmin (buku ini pernah diceramahkan secara berkala di TV-3 Malaysia dan juga ANteve). Dan di akhir abad ke-20 menjelang Millenium ke-3, Alifuddin menerbitkan buku: BAHAYA SETAN.

Kaset- kaset ceramah juga banyak ia terbitkan. Sampai saat ini, sudah 36 (tiga puluh enam) judul kaset yang beredar di tengah- tengah masyarakat. Bahkan, kaset- kaset ceramahnya dalam bahasa melayu, dapat ditemukan di negara jiran, yaitu; Malaysia dan Singapura.

Kita Do’akan, semoga K.H. Alifuddin el Islamy semakin berkifrah di dalam Pembangunan Da’wah Islamiyah di Indonesia. Dan semoga putra- putrinya juga mengikuti jejak orang tuanya ini. Amin, Ya Robbal-‘Alamin!

Notulis: Khairul Firmansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar